Menu

Mode Gelap
 

Berita Kasus

DR (c) Eka Putra Zakran, SH, MH Kutuk Keras Aksi Arogansi Brimob Dalam Pengamanan Demontrasi, Hingga Satu Pengemudi Ojol Meninggal

badge-check


					DR (c) Eka Putra Zakran, SH, MH Kutuk Keras Aksi Arogansi Brimob Dalam Pengamanan Demontrasi, Hingga Satu Pengemudi Ojol Meninggal Perbesar

Jakarta, Detik Kriminal – DR (c) Eka Putra Zakran, SH, MH Aktivis Hukum asal Sumatera Utara yang juga Ketua Umum Perkumpulan Advokat Negarawan Indonesia (ADNI) untuk periode 2025–2030 mengencam dan mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan aparat Brimob dalam mengamankan aksi demontrasi yang sedang berlangsung di Jakarta.

Selain itu Eka Putra Zakran menyampaikan rasa belasungkawa nya atas meninggalnya salah satu peserta aksi demonstrasi pada tanggal 28 Agustus 2025 di Jakarta, yaitu salah seorang anggota Ojek Online (Ojol) yang terlindas oleh kendaraan Rantis Brimob Polda Metro Jaya, yang membuat duka yang mendalam kepada seluruh peserta aksi demonstran.

“Saya monitor dan memperhatikan, mengamati sampai detik ini, di Jakarta aksi-aksi oleh para demonstran masih berlangsung di sejumlah titik, di jalan-jalan protokol, menyayangkan bahwa apa yang dilakukan oleh personil dari Brimob tersebut yang telah mengamankan aksi unjuk rasa pada malam tadi, cukup berlebihan. Sangat represif terhadap masyarakat, terhadap rakyat, menandakan bahwa SOP tidak berjalan efektif, sejatinya peristiwa meninggalnya anggota masyarakat berupa OJOL ini tidak perlu terjadi, tidak harus terjadi, tapi faktanya pada malam hari ini menjadi viral, menjadi atensi publik, Sehingga membuat para demonstran semakin beringas,” tutur Eka Putra Zakran yang akrab disapa dengan Epza tersebut.

“Kemudian sampai saat ini sejumlah masyarakat, utamanya para gabungan OJOL, Sedang berada dan mengepung Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Epza mengutuk, mengecam keras tindakan dari sejumlah oknum aparat Kepolisian yang telah berlaku arogan, kasar, kemudian berlebihan dalam rangka menertibkan masyarakat.

“Sebab itu, dari lubuk hati yang paling dalam, Saya menyatakan bahwa tindakan-tindakan para aparat tersebut harus diberi sanksi tegas karena sudah beringas sekali dalam rangka menertibkan masyarakat,”ujarnya.

“Tadi malam sudah saya sampaikan dalam pernyataan respons saya juga, sekira-kira agar aparat kepolisian itu humanis, menjadikan masyarakat sebagai mitra sahabat, bukan sebagai lawan, bukan sebagai musuh. Ini kan orang diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat, itu dilindungi oleh undang-undang, “terang nya.

Lebih lanjut Epza mengatakan Oleh karena itu, sejatinya aparat kepolisian bersikap dan bertindak itu secara humanis. Sebab itu, apa yang terjadi tadi terhadap anggota OJOL menyebabkan meninggal karena terlindas, ini perlu menjadi catatan khusus, harus digarisbawahi oleh Pemerintah, oleh Negara, oleh aparat Kepolisian, Bapak Kapolri, Bapak Presiden, menandakan bahwa rakyat sebetul-betul sudah jenuh atas keadaan ini, Sehingga demonstrasi tampaknya tidak akan pernah berhenti dan volumenya akan terus meningkat.

“Sebab itu, saya memberi pendapat ini sepertinya Kepolisian ini memang harus dikembalikan kepada institusi ABRI, institusi TNI, karena sudah kebablasan memberikan tindakan-tindakan terhadap para demonstran. Para demonstran adalah warga negara Indonesia, masyarakat, rakyat, sejatinya dilindungi, diberi ruang untuk dia bisa menyampaikan pendapat, kemudian dilindungi jiwanya. Ini justru aparat bertindak represif, sehingga mengakibatkan ada yang meninggal dunia. Sementara negara tidak bertindak dalam rangka untuk meresponya, dalam rangka menyahuti aspirasi publik yang berkembang saat ini,”ucapnya.

“Sejatinya peristiwa-peristiwa kekerasan, peristiwa-peristiwa beringas seperti tadi malam, tidak perlu terjadi di negara hukum, di negara yang demokratis, di Negara Republik Indonesia yang demokratis ini. Semua bebas untuk menyampaikan pendapat, Sebab itu aparat kepolisian sungguh sangat berlebihan, sangat kasar, sangat beringas, Ini harus diberi sanksi tegas kepada seluruh para pelakunya, dipecat,” tegasnya.

Epza juga memohon Kepada Presiden Republik Indonesia dan Kapolri harus memperhatikan secara serius dan menindak tegas para pelaku yang di lapangan, karena sikap-sikap yang terjadi di lapangan tidak mencerminkan sama sekali sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.

“Mestinya antara pemerintah aparat kepolisian itu bertindak sebagai pelayan, pelindung masyarakatnya, bukan justru membunuhnya. Membunuh ini artinya sudah melewati jalurnya, sudah melewati SOP, (Standard Operational Procedure), Sebab itu para pelaku seluruhnya harus dipecat, ditindak tegas, diberi sanksi tegas, Sehingga tidak perlu terjadi hal-hal sedemikian lagi pada kedepannya. Pada besok hari masyarakat harus dilindungi,” ujarnya.

“Saya dari relung hati yang paling dalam cukup prihatin kepada keluarga besar OJOL, teruslah teman-teman berjuang menyampaikan aspirasinya terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai memang tidak pro-rakyat, khususnya kepada Para Wakil Rakyat DPR yang menjadi problemnya, menjadi isu terakhir karena mendapatkan tunjangan-tunjangan yang berlebihan. Sebab itu wajar kalau masyarakat keberatan dan ini harus ada tindakannya” bener Epza.

Eka Putra Zakran, SH, MH yang juga merupakan Wakil Ketua PD Muhammadiyah Medan yang membidangi masalah Hukum, HAM dan Politik tersebut memohon kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto supaya turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.

“Tolonglah Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto jangan hanya banyak berpidato, Sementara masyarakat sekarang merasa tertindas, Jangan sampai terjadi kacauan-kekacauan yang lebih masif menyeluruh, sehingga negara tidak stabi, kacau. Kepada Bapak Kepori, tolonglah diamankan seluruh anggota-anggota itu, ditindak tegas, jangan ada pembiaran-pembiaran karena memang sudah kebablasan pengamanannya sehingga mengakibatkan ada masyarakat yang meninggal,” kata Epza.

“Kita ini prihatin, Sementara kita tahu bahwa menyampaikan pendapat berkumpul berserikat, menyampaikan pendapat di depan umum adalah merupakan hak setiap warga negara dijamin dan dilindungi oleh undang-undang, di mana sekarang pemerintah, di mana Polisi melindungi masyarakat. Fakta yang kita lihat hari ini dari sejumlah media sangat masif, bahwa anggota kepolisian telah menghilangkan nyawa daripada anggota ojek online. Ini sekarang ini perlu pembenahan secara serius agar aparat kepolisian lebih humanis jangan represif, saya sudah katakan tadi malam itu jangan arogan, masyarakat adalah sahabat, jangan jadikan masyarakat sebagai musuh,” tandasnya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Salah Satu Keluarga Pasien di Rumah Sakit di Cempaka Putih Tuding Dokter FK Lakukan Mal Diagnosa

7 September 2025 - 03:57 WIB

Terhimpit Hutang, IRT Di Banjaran Bunuh Diri Bersama Kedua Anaknya

5 September 2025 - 09:34 WIB

Tag : Firnendi Irawan, Kiky Afrison, Berita Hoax, PT Royal Gemilang Persada, Hak Jawab

1 September 2025 - 11:56 WIB

Rumah Artis Dan Anggota DPR Nafa Urbach Di Geruduk Massa

31 Agustus 2025 - 09:42 WIB

SPMB Jalur Afirmasi KETM Dan PAPS Di SMAN 2 Kota Depok Diduga Bermasalah, Bapak Aing Diminta Turun Tangan

30 Agustus 2025 - 20:25 WIB

Trending di Berita Kasus