Jakarta, Detik Kriminal – Beberapa hari lalu lagi viral pemberintaan tentang kerusuhan di Belawan, Sumatera Utara, Praktisi Hukum yang juga sebagai Ketua Umum Advokat Negarawan Indonesia (ADNI) asal Sumatera Utara Dr.(c) Eka Putra Zakran, SH,MH bersuara tajam aras kerusuhan di Belawan tersebut, Jumat, (22/08/2025).
Seperti diketahui aksi tawuran antar kelompok remaja di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (22/8/2025) dini hari, berujung pembakaran satu rumah warga di Jalan Komodor Laut Yos Sudarso, Lingkungan 11.

Api berhasil dipadamkan setelah enam unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan dikerahkan ke lokasi.
Informasi dari warga menyebutkan, keributan bermula ketika kelompok remaja dari Kampung Kurnia dan Kampung Kolam menyerang warga Lingkungan 11 yang berada di depan RS Prima Husada Cipta (PHC).
Mereka menggunakan senjata tajam, senapan angin, dan bom molotov. Akibat serangan itu, satu rumah warga ludes terbakar.
Tidak terima dengan penyerangan tersebut, warga Lingkungan 11 melakukan perlawanan. Bentrokan kembali terjadi dan menyebabkan seorang warga bernama Rendy terluka di bagian kepala akibat tembakan senapan angin.
Tim gabungan Polres Pelabuhan Belawan dan Satpol PP akhirnya berhasil membubarkan tawuran tersebut.
DR (C) Eka Putra Zakran, SH, MH yang merupakan putra asli Sumatera Utara dan sudah puluhan berkencimpung di dunia hukum, merasa perhatian dengan peristiwa konflik yang terjadi di Belawan tersebut, yang berulang kali terulang.
“Saya baru melihat berita di Sumut ternyata terjadi tawuran tadi malam, konflik yang terus berulang di Medan Belawan, Medan Utara atau Medan Belawan khususnya ini sudah berulang ulang, tapi puncaknya semalam. Dua kelompok terlibat tawuran pada Pukul 1.30 atau 1.40 WIB, kedua kelompok kemudian huru hara,”tutur DR (c) Eka Putra Zakran, SH,MH yang akrab disapa Epza tersebut keawak media, Jumat, (22/08/2025).
“Tawuran dari dua kelompok tersebut mengakibatkan adanya pembakaran rumah yang jelas merugikan dampaknya terhadap masyarakat, bukan secara kelompok saja, tapi pada masyarakat umum publik dirugikan,”imbuh Epza.
Lebih lanjut, Epza mengatakan disamping itu, terkait dengan kodusifvitas terganggu, kodusifvitas kenyamanan bermasyarakat untuk itu kita minta aparat kepolisian agar menertibkan dan bertindak tegas.Karena ini terus berulang ulang tawuran kelompok disana.
“Kita gak ngerti juga motifnya, yang pasti antar kelompok terus melakukan tawuran tawuran, kerusuhan di Belawan.Jadi prihatin kita, Sementara penegakan hukum sepertinya berjalan ditempat.Terus saja terjadi peristiwa insiden seperti ini.Maunya kan adalah tindakan khusus,khususnya di Belawan menenangkan cederung kurang tertib,Seperti itu ada pengamanan berlapis,”harapnya.
“Apakah ekstra siang, ekstra malam pengamanan pihak Kepolisian, pihak berwajib, inikan terus berulang, seperti ini kesannya kaya kurang tertib. Sepertinya hukum tidak bisa menjangkau menertibkan kondisi masyarakat, Kamtibmas yang ada di Belawan,”ucapnya.
Epza juga mengharapkan pihak Polda Sumatera Utara, Polres Belawan agar bisa bertindak tegas dan melakukan pengamanan berlapis.
“Makanya sebagai selaku praktisi hukum meminta kepada Kapolda Sumatra Utara, Polres Belawan agar bertindak tegas agar melakukan pengamanan berlapis, tidak cukup seperti keadaan biasa, dibeberapa titik itu normal, tapi dititik Belawan itu perlu yang ekstra.”pungkasnya.